Kamis, 01 Oktober 2015

Tugas 1 Etika Profesi Akuntansi#



Yolenta F                                           BAB I
4EB21                                       PENDAHULUAN
Tugas 1
Etika Profesi Akuntansi#

1.1       Latar Belakang
            Akuntan pendidik adalah profesi akuntan yang memberikan jasa berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga – lembaga pelayanan yang ada, yang berguna untuk melahirkan akuntan-akuntan yang terampil dan peofesional. Profesi akuntansi pendidik sangat di butuhkan bagi kemajuan profesi akuntansi itu sendiri, karena di tagan mereka para calon-calon akuntan dididik. Akuntan pendidik harus dapat melkukan transfer knowladge kepada mahasiswanya, memiliki tinggkat yang tinggi dan menguasi pengetahuan bisnis dan akuntansi, tekhnologi informasi dan mampu mengembangkan pengetahuanya melalui pendidikan. Akuntan Pendidik, bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
 Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan R.I. Sejak 2001 diadakan pembenahan sistem pendidikan akuntansi. Sebelumnya, alumni akuntansi dari fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri otomatis memperoleh gelar akuntan (Akt). Berbeda halnya dengan alumni perguruan tinggi swasta yang harus mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) untuk meraih gelar serupa. Sistem ini dipandang merupakan diskriminasi terhadap perguruan tinggi swasta, bahkan tidak menjamin standarisasi profesi akuntan. Oleh karena itu, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001, gelar akuntan hanya bisa diperoleh melalui PPAk.
1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah :
1.  Bagaimana etika profesi dari Akuntan Pendidik?
2.  Prinsip apa saja yang terdapat dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)?
1.3       Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.  Untuk menganalisis bagaimana etika profesi akuntan pendidik.
2.  Untuk memperoleh pemahaman atas prinsip-prinsip kode etik Ikatan Akuntan Indonesia.














BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Etika Profesi
            Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
2.2       Prinsip Etika Profesi
            Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan
2.3       Peranan Etika dalam Profesi Akuntan Pendidik
            Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.

Organisasi yang menghasilkan akuntan pendidik : Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Pendidik. Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI – KAPd) didirikan melalui rapat pembentukan pada tanggal 16 Maret 1996 di Jogyakarta. Rencana stratejik yang terdiri dari Visi, Misi, Nilai-nilai, Sasaran, dan Program Pengembangan IAI-KAPd pertama kali disusun melalui rapat kerja Pengurus Periode 1996-1999 pada tanggal 23 Juli 1996.
Akuntan pendidik harus memiliki atau mengusai hal-hal sebagai berikut:
1). Akuntan pendidik harus dapat melakukan transfer of knowledge kepada para didikannya.
2). Memiliki tingkat pendidik yang tinggi dan menguasai pengetahuan bisnis dan akuntansi serta teknologi dan informasi.
3). Akuntan pendidik harus mampu mengembangkan pengetahuannya melalui penelitian.











BAB III
PENUTUP



3.1       Kesimpulan
1. Etika profesi akuntan pendidik di Indonesia sudah sangat baik, dikarenakan perhatian pemerintah cukup besar dalam mengelola lulusan-lulusan akuntan di Indonesia.
2. Dari semua prinsip, para akuntan pendidik sudah bisa bertanggung jawab untuk memenuhi prinsip tersebut.
3.2       Saran
            Pemerintah harus lebih meningkatkan kinerjanya agar para lulusan akuntan pendidik ini lebih bermutu, supaya generasi-generasi selanjutnya lebih baik lagi dalam mendidik didikannya.












BAB IV
DAFTAR PUSTAKA















Rabu, 24 Juni 2015

Profil Perusahaan PI Tugas 4 B.Inggris Bisnis2



Yolenta Flonsari
3EB21
27212851
Tugas 4
B.Inggris Bisnis 2

Profile Company
PT. Maestro Perkasa established in 1991 and is a company which manufactures various kinds of furniture, such as wardrobes, bed, chair / table, dresser, and so forth. PT. Maestro Perkasa is located at Jl. Kp.Pegaulan Sukaresmi south Cikarang has approximately 200 employees divided into 6 sections / divisions as follows:
1.  Raw Materials Division
Raw materials division is responsible for the supply of raw materials in the warehouse. The task of the Head of Raw Materials is supplying the raw materials required by the planning section in accordance with the needs of the order.
2.  Division of Engineering
The task of the Head of Engineering are as follows:
a. Responsible for the availability of machinery, equipment and electrical needs for smooth production.
b. Menkoordinir delegate tasks and maintenance of machinery and electrical section.
3.  Assembling Division
The process of making goods in accordance with the working drawings prepared by the designer to be the desired item.
4. Crude Warehouse Division
Division warehouse will store any material required or used for the production process. Warehouse location is in the factory buildings, so the company can save on the cost of the warehouse because it does not require special building to be used as a warehouse.
5. Finishing Division
This division is a very determine the price of goods to be marketed for use melamik paint and coloring that makes the stuff that was made into a quality goods and high-value price.
6. Division Warehouse So / Expedition
The division is in charge of processing the goods are already in the finishing for later assembled accessories needed uses such as:
- Key
- Hinges
- Handel
- Mini Kik / Bolts
- And other supporting
The main raw material PT.Maestro Perkasa is Mahogany and plywood 3mm-18mm, while the supporting material is Cat / Melamik System. Machines used come from Europe, include:
- Cutting machines
- Machine sides
- Machine shaved
- Machine elbow
- Machine profile
- Machine Sandpaper
PT.Maestro Mighty apply or use two systems sales, ie cash and consinyasi (payment for 30 days).

Sabtu, 23 Mei 2015

Tugas 3



Yolenta Flonsari
27212851
3EB21
Tugas 3 Bahasa Inggris Bisnis 2

I.  Use the right tense to fill the blanks.
1.  Ann and Andy got married on June 1st. Today is June 14th Ann and Andy have been married for two weeks. By June 7th, they would have been married for one weeks, By June 28th, they will married for four weeks.
2. This traffic is terrible we’re going to be late by the time we got to the airport. Bob’s plane already is arriving.
3. The traffic was very heavy, by the time we got to the airport. Bob’s plane is already arrived.
4. This morning I come to class at 09:00. Right now it is 10:00 and I’m still in class. I have been sat at this desk for an hour. By 09:30, I was sit here for a half an hour. By 11:00, I will have been here for two hours.
5. I’m getting tired of sitting in the car. Do you realize that by the time we arrive in phoenix, we have driven for twenty straight hours?
6. Yesterday, John ate breakfast at 08:00. He already ate breakfast. When we left for class at 08:45. He always eats before he goes to class.
7. John is in class every morning from 09:00 to 12:00 two days ago, I called him at 11:35, but I could not reach him because he didn’t attend class at that time.
8. Tomorrow, after he have ate dinner. John will go to a movie. In the other words, he would have ate by the time he went to the movie.
9. Right now, Jake taking a nap he fall asleep an hour ago.
10. Mr.John is in my English class. He is studying English this semester. He also take some other classes. His classes begin at 09:00 everyday.

II.  Change into passive if possible if impossible write “no change”.
1. My sisters plane will arrive at 10:35  - no change
2. When did someone invent radio? – no change
3. When is someone going to to announce the result of the contest? – no change
4. Someone stole my purse – my purse stolen by someone.
5. Peter came here two months ago. – no change
6. Rice grown in Bogor – no change

III. Combine the two sentences with using the ‘B’.
1. A : We are studying sentences.
    B : Contain adjective clause.
     We are studying sentences which contain adjective clause.
2. A : I liked your composition
    B : You Wrote it
     I liked your composition whose you wrote it.
3. A : I come from a country
    B : it’s history goes back thousand of years.
     I come from a country where it’s history goes back thousand of years.
4. A : The man was very kind.
    B : I talked to him yesterday.
     The man was very kind when I talked to him yesterday.
5. A : That is the drawer.
    B : I keep my jewelry there.
     That is the drawer where I keep my jewelry there.
6. A : The girl was happy.
    B : She won the race.
     The girl was happy when she won the race.
7. A : The students is from china.
    B : He sits next to me.
     The students is from china where he sits next to me.
8. A : The professor is excellent.
    B : I’m taking his course.
     The professor is excellent when  I’m taking his course.
9. A : The people were very nice.
    B : We visited their house.
     The people were very nice when we visited their house.
10. A : I apologized to the woman.
      B : I spilled her coffee.
     I apologized to the woman which I spilled her coffee.