Tugas 2
Bahasa Indonesia#
Yolenta Flonsari
27212851
3EB21
Induksi & Deduksi
Induksi
Induksi adalah suatu metode
yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu
pernyataan yang lebih umum. Dan menurut suatu pandangan yang luas diterima,
ilmu-ilmu empiris ditandai oleh metode induktif, suatu interfensi bias disebut
induktif bila bertolak dari pernyataan-pernyataan tunggal, seperti gambaran
mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan-pernyataan
universal.
- Kita dapat berpikir secara ekonomis meskipun ekperimen kita terbatas pada beberapa kasus indivudual
- Pernyataan yang di hasilkan melalui cara berpikir Induksi memungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara Induktip dan Deduktip
Ada dua macam Induktif adalah sebagai berikut :
a. Induksi sempurna
Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari
putusan khusus, maka Induksi itu sempurna misalnya :
Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa
ia warga Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa
Fakultas itu warga Negara Indonesia.
b. Induksi tidak Sempurna
Jika putusan umum dari Induksi yang bukan merupakan
penjumlahan, melainkan seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada yang umum,
itulah Induksi yang tidak sempurna.
Induksi tidak sempura ada dua macam lagi demi sifat yang di milikinya
dalam kekuatan putusan yang ternyata :
- Dalam ilmu alam (sciences) utusan yang tercapai melalui Induksi tidak sempurna berlaku umum, mutlak, jadi tak ada kecualinya. Hukum air mengenai pembekuannya tak mengizinkan pengecualiannya. Tidak ragu-ragu ilmu berani meramalkan tentang pembekuan itu.
- Ketika ilmu mempunyai objek yang terjadi bisa kena pengaruh dari manusia yang sedikit banyaknya dapat ikut menentukan kejadian-kejadian yang menjadi pandangan Ilmu, maka pula hal lainnya. Ilmu tersebut di namakan Ilmu sosial serta objek penyelidikannya terpengaruhi oleh kehendak manusia.
Contoh dari induksi :
1. Kuda sumba punya jantung
2.
Kuda Australia punya sebuah jantung
3.
Kuda amerika punya sebuah jantung
4.
….
Jadi, setiap kuda punya sebuah jantung
Deduksi
Deduksi ialah
proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk
menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus. Bentuk standar dari
penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua
proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Penalaran Deduksi mempunyai dua sistem adalah sebagai berikut :
1. Sistem Tertutup
Dalam pembahasan ini ada beberapa contoh jalan
pikiran deduksi ;
a. Ganbar ini adalah
sebuah Jajaran Genjang, jadi sisi-sisinya yang berhadapan itu sama. Ini
merupakan contoh pemikiran deduksi kalau kita berpangkal dari defenisi Jajaran
Genjang (Empat segi sisi yang berhadapan sejajar) serata ,merima semua dalil
dan batasan tentang garis lurus dan garis sejajar, maka denga satu rangkaian
langkah-langkah dapat di buktikan bahwa sisi yang berhadapan itu sama. Dalam
contoh ini semua premis (titik pangkal atau data yang di ketahui) di rumuskan
dalam istilah Jajaran Genjang, dan kesimpulan yang di tarik adalah pasti dan
tak perlu di ragukan lagi.
b. Jumlah ketiga sudut
sebuah segi tiga adalah 180 derajat, jadi jumlah sudut-sudutnya sama dengan 180
derajat. Kesimpulan ini pun pasti tidak di ragukan lagi. Tak akan ada pengaruh
dari luar yang dapat menggoyakan kepastian kesimpulan tersebut
2. Sistem Terbuka
Suatu kesimpulan itu pasti apabila kita tau dengan positif dan tanpa
ragu-ragu, bahwa kesimpulan yang di tarik adalah benar dan bahwa kesimpulan
atau ucapan yang mengatakan sebaliknya itu salah.
Contoh :
Jangan berenang di air yang sekotor ini. Nanti terkena penyakit kulit.
Ini jelas merupakan suatu jalan Induksi. Dari pengalaman sendiri atau
orang lain di tariklah suatu kesimpulan yang umum : berenang di dalam air yang
kotor menyebabkan penyakit kulit. Apakah pasti setiap orang akan kena penyakit?
Mungkin, Tetapi, Belum tentu !