Bedah Jurnal pertama (Softskill)
POTENSI DAN PERAN KREDIT DI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PERSPEKTIF
RURAL PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan dalam perekonomian pedesaan masih didominasi
oleh usaha - usaha mikro dan skala kecil dengan pelaku utama para petani, buruh
tani, pedagang dan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian dan
industri rumah tangga .
Salah satu
lembaga keuangan yang dapat dimanfaatkan dan didorong untuk membiayai kegiatan
perekonomian di daerah pedesaan yang sebagian besar orang-orang bisnis yang
termasuk dalam segmen mikro yaitu Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ).
Salah satu bentuk LKM yang ada adalah Credit Union di
Kalimantan. Pertumbuhan dan perkembangan Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) di
Indonesia, banyak terinspirasi oleh keberhasilan Muhammad Yunus dalam
pengembangan LKM di Bangladesh yang terkenal Grameen Bank ( GB ) .Credit Union
menjadi alat penting untuk mencapai pembangunan dalam tiga hal sekaligus, yaitu
: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan mengurangi
kemiskinan. Untuk mengungkap peran potensial dari Credit Union Kalimantan dalam
pendekatan pembangunan ekonomi pedesaan adalah dengan aspek kekuatan ( Strong
), kelemahan ( Weaknesses ), peluang/kesempatan ( Opportunity ) dan ancaman (
Threat ) atau dikenal sebagai analisis SWOT .
Dalam faktual, credit union layanan di Kalimantan
telah menunjukkan keberhasilan, ditandai oleh beberapa indikator, dan beberapa
perubahan seperti peningkatan partisipasi pendidikan anak - anak, peningkatan
pendapatan dan aset rumah tangga meningkat. Dari sisi kelembagaan, indikator
keberhasilan ditunjukkan oleh perkembangan jumlah anggota, pengembangan aset
dan dana yang diserap. Wilayah kerja jumlah pelanggan( anggota ) dan jumlah
pinjaman ( piutang ) yang beredar terus meningkat.
Manajemen
sumber daya manusia, dan manajer yang terlibat dalam Credit Union sampai akhir
2009 ada 1.178 karyawan dengan jumlah wilayah layanan ke 45 CU ( kecamatan ) di
Provinsi Kalimantan Barat. Keuntungan dari usaha mikro yang telah diuji sampai
saat ini adalah perlawanan terhadap guncangan krisis ekonomi.
Dalam manajemen dihadapkan pada faktor kritis yang
berhubungan dengan kelembagaan dan pengguna ( anggota ). Perspektif Credit
Union Dalam Sektor Pertanian. Belajar dari keberhasilan pengelolaan Credit
Union secara umum untuk diterapkan dalam membangun serikat kredit adalah
melalui sektor pertanian pada dasarnya hanya dapat dilakukan dengan
mengaokomodasi beberapa pola yang telah dikembangkan untuk membuat penyesuaian
yang berkaitan dengan pertanian, dan untuk memulai pembentukan dan pengembangan
Credit Union untuk sektor pertanian di samping harus tetap didasarkan pada
prinsip - prinsip operasional kelembagaan.
KESIMPULAN
1 . Credit Union mengakui keberadaan masyarakat memiliki peran strategis sebagai kegiatan ekonomi masyarakat perantara
2 . Layanan faktual Credit Union telah menunjukkan keberhasilan, tetapi keberhasilan masih biasa dalam usaha ekonomi di luar sektor pertanian , skema kredit untuk serikat kredit pertanian belum diberikan prioritas.
1 . Credit Union mengakui keberadaan masyarakat memiliki peran strategis sebagai kegiatan ekonomi masyarakat perantara
2 . Layanan faktual Credit Union telah menunjukkan keberhasilan, tetapi keberhasilan masih biasa dalam usaha ekonomi di luar sektor pertanian , skema kredit untuk serikat kredit pertanian belum diberikan prioritas.
Dalam hal sumber daya manusia ( SDM ) yang
terlibat dalam Credit Union dalam perkembangannya mengalami peningkatan yang
sangat pesat. Dan Layanan faktual Credit Union telah menunjukkan keberhasilan
pada desa kalimantan tersebut dan sangat membantu perekonomian masyarakat..
Masyarakat pedesaan kalimantan mengalami
peningkatan yang sangat pesat? Dana disalurkan melalui pinjaman kepada publik
sampai Desember 2009 mencapai Rp . 2.409.205.270.278 , - dan ada kecenderungan
meningkat.
Dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro yang menyediakan jasa penyimpanan kredit, transaksi pembayaran dan layanan transfer uang ditujukan untuk pengusaha miskin dan kecil, langkanya infrastruktur yang lengkap maka dengan adanya LKM ini
sangatlah membantu untuk pertumbuhan pedesaan tersebut.
Dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro yang menyediakan jasa penyimpanan kredit, transaksi pembayaran dan layanan transfer uang ditujukan untuk pengusaha miskin dan kecil, langkanya infrastruktur yang lengkap maka dengan adanya LKM ini
sangatlah membantu untuk pertumbuhan pedesaan tersebut.
REFERENSI
[1] Ashari . 2008. Potensi Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pembangunan . Analisis Kebijakan Pertanian Volume 4 No 2 : 146-164
[1] Ashari . 2008. Potensi Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pembangunan . Analisis Kebijakan Pertanian Volume 4 No 2 : 146-164
[2]
Budiantoro , S. 2003. Lembaga Keuangan Mikro Bill : Jangan Jauhkan Dari Lembaga
Keuangan Masyarakat . Jurnal Ekonomi Rakyat . Artikel Th . Nomor II . 8 .
[3]
Hendayana , Rachmat dan Bustaman , Sjahrul . 2007. Fenomena Lembaga Keuangan
Mikro dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan Perspektif . Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian . Bogor.
[4] Lopez ,
Zulkarnain . 2007. Dampak Distribusi Kredit berdasarkan Credit Union Business
Kinerja Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Petani dan Petani . Jurnal Ilmu - Ilmu
Pertanian Indonesia . Edisi Khusus, No 3 : 275-284 .
[5] Martowijoyo
, S. 2002. Dampak Lembaga Pedesaan Terhadap Kinerja Sistem Perkreditan Bank .
Jurnal Ekonomi Rakyat . Artikel Th . I No 5 .
[6] Risqi ,
Tom . 2003. Apakah ada kontribusi dari Kredit Mikro dalam Pemberantasan
Kemiskinan . Kompas artikel surat kabar .
[7]
Sumodiningrat , G. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Penanggulangan
Menanggunalangi Associated Dengan Kebijakan Otonomi Daerah . Jurnal Ekonomi
Pertanian . Artikel Th . Nomor II . 1 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar