Yolenta Flonsari
1EB25
27212851
BAB 4 PETA
PEREKONOMIAN INDONESIA
Keadaan
Geografis
Indonesia
terletak di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT – 141º BT, antara Lautan Pasifik
dan Lautan Hindia, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan
dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
Kemudian
letak bangsa Indoneisa yang berada diantara benua Asia dan Australia
mengakibatkan hanya memiliki 2 musim yaitu musin hujan dan kemarau. Hal ini
menyebabkan hasil dari alam bangsa kita mempunya spesifikasi tersendiri, dan
jika hal ini bisa dimanfaatkan maka akan menjadi peluang bangsa kita untuk bisa
menjadi penyokong sumberdaya di pasar internasional. Seperti hasil pertanian,
kebun (sawit, rotan, kayu) rempah rempah, dimana kita ketahui hal ini masih
jarang di pasar Internasional terutama Eropa.
Namun
apakah kita sudah mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari kondisi geografis
ini? Padahal kekayaan itu harusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran
penduduk kita juga. Potensi hayati, yaitu dari hasil hutan yang melimpah
seperti rotan, kayu lapis harusnya bisa meningkatkan taraf hidup. Kemdian
potensi mineral yang terkandung dari diperut bumi, masih melimpah tinggal
bagaimana sekarang kita akan memanfaatkannya.
Laut
luas, dimana ikan, karang bisa kita oleh (dijadikan hasil laut). Selain itu
potensi laut yang strategis karena berada di persimpangan jalur perdagangan
belum bisa dioptimalkan. Padahal jika kita biisa memanfaatkan jalur ini maka
bisa dipastikan devisa atau pedapata nasional akan meningkat. Potensi wisata
diman dari Raja Ampat di Papua, kemdian Bali sampai Aceh masih belum kita
kembangkan malah sayang potensi wisata tersebut kita jual ke negara tetangga.
Sebaiknya
dari sekarang kita mulai berbenah, bagaimana memanfaatkan semua potensi dari
kondisi geografis ini. Karena sayang jika kita sebagai warga Indonesia hanya
bisa menonton dimana mineral dan sumberdaya lain diambil oleh pihak asing.
Mata Pencaharian
Pertanian
sebagai mata pencaharian utama dalam kehidupan manusia di
beberapa bagian dunia telah mengalami proses perkembangan yang cukup
panjang dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal itu sejalan dengan tahap
perkembangan pengetahuan manusia tentang jenis-jenis tanaman pangan dan cara penanamannya.
Pada tahap awal, usaha manusia untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya ialah dengan berusaha mengumpulkan hasil bumi dan
berburu binatang di sekitar tempat hidup mereka. Kegiatan manusia pada masa
lalu seperti itu dikenal dengan istilah sistem mata pencaharian berburu dan
meramu. Dalam kehidupan selanjutnya, ke dalam sistem mata pencaharian
tersebut termasuk pula kegiatan menangkap ikan. Ketiga sistem mata
pencaharian itu kemudian dikenal dengan istilah “ekonomi pengumpul pangan”
(food gathering economics).
Sejak akhir abad ke-19, sistem mata pencaharian itu mulai lenyap.
Sementara itu muncul suatu tingkat perkembangan lain dari kegiatan manusia
untuk mempertahankan hidupnya, yaitu mata pencaharian bercocok tanam di ladang.
Sumber daya manusia
beberapa bagian dunia telah mengalami proses perkembangan yang cukup
panjang dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal itu sejalan dengan tahap
perkembangan pengetahuan manusia tentang jenis-jenis tanaman pangan dan cara penanamannya.
Pada tahap awal, usaha manusia untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya ialah dengan berusaha mengumpulkan hasil bumi dan
berburu binatang di sekitar tempat hidup mereka. Kegiatan manusia pada masa
lalu seperti itu dikenal dengan istilah sistem mata pencaharian berburu dan
meramu. Dalam kehidupan selanjutnya, ke dalam sistem mata pencaharian
tersebut termasuk pula kegiatan menangkap ikan. Ketiga sistem mata
pencaharian itu kemudian dikenal dengan istilah “ekonomi pengumpul pangan”
(food gathering economics).
Sejak akhir abad ke-19, sistem mata pencaharian itu mulai lenyap.
Sementara itu muncul suatu tingkat perkembangan lain dari kegiatan manusia
untuk mempertahankan hidupnya, yaitu mata pencaharian bercocok tanam di ladang.
Sumber daya manusia
Sumber
daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi
yang terkandung dalam diri manusia
untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta
seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem
yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai
ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber
daya manusia atau (MSDM).
Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi.
Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu
manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian
ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan
sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi
institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar
H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat
bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga
bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai
investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Investasi
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut
berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu
harapan mendapatkan keuntungan
dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Pengertian
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti
pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).
Contohnya membangun rel kereta api
atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB
dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut
dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat
bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan
akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih
tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan
lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan
lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga
menunjukkan suatu biaya kesempatan
dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Produk
Beberapa
produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah
suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk
surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga
atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk
membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa
mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
- Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
- Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
- Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
Resiko
Selain
dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan
jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan
(baik dari bencana alam
atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Berikut peta perekonomian indonesia :
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar