TULISAN
PENGANTAR
BISNIS
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
2012/2013
Yolenta
Flonsari
1EB25
27212851
1. Benturan dengan Kepentingan Mayarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan
kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan. Hal ini dapat terjadi pada
berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah maupun perusahaan besar). Benturan
ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi baik udara, air, limbah, dan
lainnya. Klasifikasi aspek pendorong dalam menunaikan tanggung jawab sosial,
maka perusahaan dituntut untuk mematuhi etika bisnis. Hal-hal pendorong
dilaksanakannya etika bisnis :
- Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
- Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
2. Aspek Bisnis
Aspek yang
terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai
aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
1. Aspek hukum à Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk seperti: perijinan (sertifikat, NPWP, SIUP setempat, dan lain sebagainya).
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya à Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek.
3. Aspek pasar dan pemasaran à Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut, seperti potensi pasar, jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli, daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
1. Aspek hukum à Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk seperti: perijinan (sertifikat, NPWP, SIUP setempat, dan lain sebagainya).
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya à Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek.
3. Aspek pasar dan pemasaran à Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut, seperti potensi pasar, jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli, daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi à Berkaitan dengan
pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai
dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen à Berkaitan dengan manajemen
pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan à Berkaitan dengan sumber dana yang
akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan
sumber dana yang bersangkutan.
3. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis adalah penerapan manajemen orientasi
kemanusian. Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, saklek,
birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang
berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun
pihak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara
perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum).
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
adalah akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, seperti:
- Peningkatan moral kerja karyawan yang berdampak pada membaiknya semangat dan produktivitas kerja
- Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
- Penurunan tingkat ketidakhadiran karyawan karena kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
- Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
- Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
4. Etika
Bisnis
Istilah
Etika diartikan sebagai perbuatan standar (standard of conduct) yang
memimpin individu dalam membuat keputusan. Etika adalah suatu studi
mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh
seseorang.
Etika bisnis
kadang-kadang disebut etika manajemen merupakan penerapan standar moral
kedalam kegiatan bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan
dengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, konsumen, pegawai,
kreditur dan pesaing. Etika bisnis tersebut meliputi etika dalam
berinteraksi, yaitu:
1. Interaksi dengan konsumen
2. Interaksi dengan produsen lain
3. Iklan terhadap anak-anak
4. Iklan jasa professional
5. Iklan rokok, minuman yang
memabukan
6. Etika dan suppliers
7. Etika terhadap pesaing
8. Etika hubungan dengan karyawan
9. Etika hubungan dengan public
(Buchori Lama 168-176:1988).
Jenis-jenis
Sistem Perekonomian:
A. Hubungan antara bisnis dengan Konsumen
Bentuk
hubungan antara perusahaan bisnis dengan konsumen yang terjalin dengan
baik, sehingga
terbentuk suatu keharmonisan. Bisnis yang berlaku jujur terhadap konsumen, dan
tidak memanfaatkan konsumen.
B. Hubungan antara bisnis dengan Karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ),
promosi, transfer,
demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan
tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
C. Hubungan antar bisnis
Pemberian
informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik
perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun
distributornya.
D. Hubungan
antara bisnis dengan investor
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan
bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru. Hubungan dengan lembaga-lembaga
keuangan.
E. Hubungan
antara bisnis dengan Lembaga Keuangan
Jawatan
pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian
bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika
bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep
stockholder.
5.
Bentuk-bentuk TanggungJawab Sosial Suatu Bisnis
A.
Pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan
Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur
kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah
cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
B. Analisi
dampak lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan dan
sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat
berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui
studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan
dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan
memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
C. Penerapan
prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian
khusus lainnya. Hal ini dilakukan karena keselamatan pekerja juga merupakan
tanggung jawab suatu perusahaan, dan yang harus diingat adalah pekerja
merupakan asset perusahaan.
D.
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil
milik masyarakat. Perkebunan besar sebagai inti dan motor penggerak perkebunan,
dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang
berfungsi sebagai plasma.
E. Sistem
“Bapak angkat dan anak angkat”
Sistem ini
melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai
mitra kerja. Sehingga antara mereka terbinalah hubungan kerja yang menuntut
profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Terkadang hal ini menyebabkan
masalah kepada pengusaha besar, maka dari itu dibutuhkan kesadaran tinggi akan tanggng
jawab dalam pelaksanaannya.
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis