TULISAN
PENGANTAR
BISNIS
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
2012/2013
Yolenta
Flonsari
1EB25
27212851
A.
Manajemen
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi
maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia -
bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Tujuan-tujuan
Manajemen, terdiri atas 4 :
1.
Manajemen Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali
keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen
sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun
demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal
yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2.
Manajemen Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan
kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3.
Manajemen Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan
sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat
melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan
organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
4.
Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan
dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi
kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus
dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau
dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan
karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
Fungsi dan Proses Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Ciri-ciri
Manajer Profesional :
Orang-orang profesional mendasarkan
keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program
latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat
dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung jawab.
Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan
melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Walaupun belum ada standar obyektif yang disepakati untuk menilai prestasi
manajerial.
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya.
Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering
kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer
berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari profesionalisme, yaitu
pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap
bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui
pengabdian dan keterikatan pribadinya.
B. Organisasi
Organisasi adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi :
·
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Cester I. Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Bentuk-bentuk Organisasi :
1.
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak
atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu
kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan
dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu
oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan
suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk ole
masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3.
Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi
mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan
koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi
tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada
tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis
dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
Prinsip-prinsip Organisasi :
·
Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih
efisien.
·
Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini
kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika
wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang
manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
·
Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur
organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif,
suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang
peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang
dari peraturan tersebut.
·
Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari
seorang atasan.
·
Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama
harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
·
Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang
pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi
secara keseluruhan.
·
Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
·
Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam
pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada
manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat.
Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal
untuk setiap situasi.
·
Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang
paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini.
Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan,
komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan
atasan harus diberitahu.
·
Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang
tepat.
·
Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
·
Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi
adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang
teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda
pengganti.
·
Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan
rencana-rencana akan berusaha keras.
·
Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar