Selasa, 30 Oktober 2012

tanggung jawab sosial suatu bisnis#softskill


TULISAN
PENGANTAR BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS


http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/edi_mp/files/2009/11/gunadarma_transparant.gif
2012/2013



Yolenta Flonsari
1EB25
27212851






TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
1. Benturan dengan Kepentingan Mayarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan. Hal ini dapat terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah maupun perusahaan besar). Benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi baik udara, air, limbah, dan lainnya. Klasifikasi aspek pendorong dalam menunaikan tanggung jawab sosial, maka perusahaan dituntut untuk mematuhi etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
  • Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
  • Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
2. Aspek Bisnis
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :
1. Aspek hukum à Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk seperti: perijinan (sertifikat, NPWP, SIUP setempat, dan lain sebagainya).
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya à Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek.
3. Aspek pasar dan pemasaran à Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut, seperti potensi pasar, jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli, daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi à Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen à Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan à Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

3. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis adalah penerapan manajemen orientasi kemanusian. Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, saklek, birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum).
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan adalah akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, seperti:
  • Peningkatan moral kerja karyawan yang berdampak pada membaiknya semangat dan produktivitas kerja
  • Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
  • Penurunan tingkat ketidakhadiran karyawan karena kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
  • Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
  • Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
4. Etika Bisnis
Istilah Etika diartikan sebagai perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan. Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang.
Etika bisnis kadang-kadang disebut etika  manajemen merupakan penerapan standar moral kedalam kegiatan bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.   Etika bisnis tersebut meliputi etika dalam berinteraksi, yaitu:
1.    Interaksi dengan konsumen
2.    Interaksi dengan produsen lain
3.    Iklan terhadap anak-anak
4.    Iklan jasa professional
5.    Iklan rokok, minuman yang memabukan



6.    Etika dan suppliers
7.    Etika terhadap pesaing
8.    Etika hubungan dengan karyawan
9.    Etika hubungan dengan public (Buchori Lama 168-176:1988).
Jenis-jenis Sistem Perekonomian:
A. Hubungan antara bisnis dengan Konsumen
Bentuk hubungan antara perusahaan bisnis dengan konsumen yang terjalin dengan            baik, sehingga terbentuk suatu keharmonisan. Bisnis yang berlaku jujur terhadap konsumen, dan tidak memanfaatkan konsumen.
B. Hubungan antara bisnis dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ),            promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk   hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
C. Hubungan antar bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik      perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
D. Hubungan antara bisnis dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor   merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan  yang keliru. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan.
E. Hubungan antara bisnis dengan Lembaga Keuangan
Jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social  merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta  mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder  yang berlawan dengan konsep stockholder.
5. Bentuk-bentuk TanggungJawab Sosial Suatu Bisnis
A. Pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
B. Analisi dampak lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.
Dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang didukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Umumnya yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
C. Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainnya. Hal ini dilakukan karena keselamatan pekerja juga merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, dan yang harus diingat adalah pekerja merupakan asset perusahaan.
D. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar sebagai inti dan motor penggerak perkebunan, dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
E. Sistem “Bapak angkat dan anak angkat”
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja. Sehingga antara mereka terbinalah hubungan kerja yang menuntut profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, maka dari itu dibutuhkan kesadaran tinggi akan tanggng jawab dalam pelaksanaannya.
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
­­­­­­­­­­­­­­

Tidak ada komentar:

Posting Komentar