TULISAN
PENGANTAR
BISNIS
PEMASARAN
2012/2013
Yolenta
Flonsari
1EB25
27212851
Pemasaran (bahasa
Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang
manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya
namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan
mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai
dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah
dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk
(product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan
barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran
agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Bauran
Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran
yang terdiri dari 4P yakni
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat, termasuk juga distribusi)
- Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam
perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah
People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis
buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu,
maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan
pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam
menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu
menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
(konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah
yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan
koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
- Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
- Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
- Tempat yang strategis (place),
- Produk yang bermutu (product),
- Harga yang kompetitif (price), dan
- Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
- Biaya konsumen (cost to the customer),
- Kenyamanan (convenience), dan
- Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh
konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu
perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik
dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga
dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Sejarah
Pemasaran
Sejarah
Pemasaran seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu
ekonomi modern turut dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat
khususnya teknologi. Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn
penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya
berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan
pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga
oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan
masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan
ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi
merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji
pemikiran Adam Smith.
Perkembangan
pemikiran Marketing
sebagai ilmu sendiri lahir karena berbagai faktor:
- Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak bisa melepaskan diri
dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial peran dasar ilmu
ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial masyarakat
yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu dapat dipecahkan
secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang per orang baik
secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas masalah mereka
secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan analisis yg tidak
saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi, tetapi membutuhkan
analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan waktu serta konteks
masalah pada saat itu.
- Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro
dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan menganalisis
masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam ekonomi mikro
seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku konsumen dan
sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas
permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
- Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat perubahan yang signifikan
dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut sebagai zaman
modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan masyarakat post-modern
tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok masyarakat, tetapi pada kehidupan
yang bersifat individualized, hal yang kemudian dikenal sebagai era informasi.
Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi
oleh para pemikir futuristik yang telah memperkirakan arah perkembangan dunia
menuju era informasi tersebut.
- Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai sebagian belahan
dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa perang dingin pun
mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme
dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi. Lebih tepatnya,
secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi
terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut sistem
ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu
aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku dari berbagai
ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.
Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan marketing
dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya
ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing.
Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan
pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan suatu konsensus
bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut. Tetapi pertukaran
ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu marketing. Karena sebenarnya
kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu
periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED.
Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman
di University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih
dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun
semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.
Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing sudah berkembang lebih
dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang
berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian, marketing diajarkan dengan
tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya
perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam
pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar,
dan seterusnya.
Tiga Masa Marketing
Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal
pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran
di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka yang melahirkan
marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang
sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip
Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan
pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu
lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak.
Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat kuantitatif,
tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat subjektif. Di
antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang tadinya
bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing
di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih
berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja. Sehingga
pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak bersifat permanent,
karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain
sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir
marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi dewasa ini, turut
pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-pemikiran mutakhir
seperti CRM (Costumer Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing
on the Internet, merupakan bukti bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar